Cold War in modern warfare |
Situasi
di wilayah timur tengah semakin memanas sejak Presiden Amerika Donald trump
mengungkapkan keinginannya untuk menyerang siria, seperti yang dikutip dari
siaran berita ABC Amerika inggris dan prancis akan menyalurkan serangan presisi
ke wilayah suriah, "Beberapa waktu yang lalu, saya memerintahkan Angkatan
Bersenjata Amerika Serikat untuk meluncurkan serangan presisi pada target yang
terkait dengan kemampuan senjata kimia diktator Suriah Bashar al-Assad,"
kata Trump,seperti dikutip ABC, Sabtu (14/4/2018).
trump juga menambahkan Operasi gabungan dengan Angkatan Bersenjata Prancis
dan Inggris sekarang sedang berlangsung," Washington menuduh bashar asaad
menggunakan senjata kimia dalam serangan di kota yang dikuasai
pemberontah, Douma, pada hari Sabtu (07/04). pada serangan yang menewaskan
puluhan orang tersebut Pemerintah Inggris menyerukan investigasi
sesegera mungkin.
Para relawan pasukan penyelamat Helm Putih (White Helmets) mencuitkan
foto yang menunjukkan sejumlah mayat di dalam ruang bawah tanah. Organisasi itu
juga menyebutkan jumlah korban tewas kemungkinan meningkat.
Dikutip dari portal berita sindonews Seorang pejabat lembaga
penelitian ilmiah Suriah membantah memiliki fasilitas senjata kimia. Lembaga
penelitian ilmiah Suriah adalah salah satu fasilitas yang terkena serangan
rudal pimpinan Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu.
Kepala
Institut Pengembangan Industri Farmasi dan Kimia, Saeed Saeed mengatakan, pusat
penelitian itu digunakan oleh Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW)
pada 2013.
"OPCW
telah mengunjungi gedung ini sejak 2013 hingga baru-baru ini dan melakukan
pemeriksaan," katanya kepada wartawan setelah serangan yang menghancurkan
fasilitas.
"Bangunan
itu adalah basis kerja, di mana para ahli OPCW melakukan misi di Suriah. Mereka
akan membawa semua sampel yang dicurigai dari lokasi yang berbeda ke gedung ini
dan mereka telah mengeluarkan dua laporan yang menyatakan bahwa bangunan ini kosong
dari bahan kimia untuk peperangan apa pun," tambahnya seperti dikutip dari Xinhua, Senin
(16/4/2018).
Terlepas
dari benar tidak nya suriah menggunakan senjata kimia untuk melawan pemberontak
, Amerika telah melancarkan serangan nya ke wilayah suriah, lebih dari 100
rudal tomahawk yang harga perunitnya mencapai 25,7 milyar rupiah menghujani
wilayah suriah, namun Rusia yang merupakan sekutu terkuat asaad telah bersiap
dengan menyiagakan sistem pertahanan udara tercanggihnya yakni S-400 ditambah termasuk
S-125, S-200, 2K12 Kub dan Buk untuk menghalau serangan udara Amerika. Moscow
mengklaim melalui Pejabat senior militer Rusia mengatakan pertahanan udara
Suriah telah mencegat sedikitnya 71 rudal jelajah yang ditembakkan pasukan
Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis, namun di kubu lain Presiden Amerika
Serikat (AS), Donald Trump melemparkan pujian atas serangan yang dilakukan
militer AS di Suriah. Dia menyebut serangan tersebut berjalan sangat sempurna,
sesuai dengan yang direncanakan.
Melalui
akun Twitternya, Trump juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prancis dan
Inggris, karena turut membantu AS dalam melakukan serangan terhadap fasilitas
militer Suriah.
Saling
klaim mewarnai konflik suriah kubu Amerika dan koalisinya serta kubu suriah
dibantu sekutu terkuatnya Rusia merasa paling sukses dalam menjalankan misinya
masing- masing
terlepas
dari itu semua tindakan Amerika menyerang siria sebelum hasil investigasi
dari PBB tentang penggunaan senjata kimia oleh pemerintah siria di umumkan
tidak dapat dibenarkan,
Akan
tetapi apabila tindakan siria terbukti menggunakan senjata kimia maka dewan
keamanan PBB harus menjalankan sanksi tegas kepadanya karna dalam Hukum
Humaniter mengenal adanya Prinsip Pembatasan (Limitation Principle) prinsip
pembatasan adalah suatu prinsip yang menghendaki adanya pembatasan terhadap
sarana atau alat serta cara atau metode berperang yang dilakukan oleh pihak
yang bersengketa, seperti adanya larangan penggunaan racun atau senjata
beracun, larangan adanya penggunaan peluru dum-dum, atau larangan menggunakan
suatu proyektil yang dapat menyebabkan luka-luka yang berlebihan dimana adanya
larangan penggunaan senjata yang menimbulkan korban dan penderitaan berlebihan.
Diluar
hal itu opini penulis konflik suriah/ siria membawa berbagai macam
kepentingan, salah satunya adalah perlombaan senjata, baik Amerika maupun Rusia
mengusung hulubalang terbaiknya dalam konflik suriah kali ini, Amerika
menggunakan rudal jelajah terbaiknya Tomahawk yang diklaim Presiden Donal Trump
merupakan rudal Pintar berhadapan dengan pelindung udara S-400 andalan negara
Beruang merah, belum lagi pertempuran udara pesawat Su-57 pak Fa yang diklaim
Rusia sebagai pesawat generasi ke 5 akan membuktikan battle proven nya melawan
F-22 Raptor maupun F-35 lightning
yang
kedua menurut opini penulis perbutuan wilayah dan pengaruh kekuasaan juga
mendasari kepentingan dua negara adikuasa ini untuk ikut terlibat dalam konflik
ini, Rusia yang memiliki pangkalan militer di suriah tidak ingin kehilangan
pengaruhnya di timur tengah, apabila pemerintahan asaad terjatuh sudah pasti
pihaknya harus angkat kaki dari wilayah suriah.
kita
berharap konflik di suriah segera berakhir dan perdamain akan segera tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar